Jumat, 20 September 2013

RADANG SELAPUT OTAK

MENGIRA SAKIT KEPALA BIASA - WANITA INI TERNYATA MENDERITA MENINGITIS DAN BUTA

Eas
t Yorkshire, Sebagai seorang suster, Dianne Woodford ditengarai dapat mengidentifikasi dengan baik penyakit yang dideritanya lebih baik dibanding orang lain. Namun memang tidak ada yang sempurna, mengira hanya sakit kepala biasa, Dianne ternyata terkena meningitis dan membuatnya buta.

Lima tahun lalu di tanggal 22 Agustus, Dianne telah terserang bakteri meningitis, bentuk infeksi parah yang dapat merusak saraf dan otak. Dia kira sakit kepala yang dialaminya adalah sakit kepala biasa. Ketidaksukaan pada cahaya juga dianggapnya biasa saja. Namun ternyata penyakit itu turut menyerang penglihatan ibu dari tiga anak ini.

"Saya ingat kembali ke rumah setelah jam makan siang dengan nyeri yang berdenyut di kepala. Saya berpikir saya hanya butuh tidur sebentar untuk menghilangkan sakit kepala itu," tutur Dianne, dikutip dari Daily Mail, Rabu (21/8/2013).

"Saya merasa tidak baik sepanjang hari, dan saya kira saya terserang flu," kata Dianne yang tinggal di Beverly, East Yorkshire, dan memiliki tiga anak: Ella (21), Joe (19), dan Jamie (8). Ia dan suaminya bercerai tujuh tahun lalu.

"Jamie masih balita saat itu, jadi saya menidurkannya dan meminum beberapa obat penghilang rasa sakit. Saya berbaring di sofa dan meminta Ella untuk membangunkan saya jika Jamie terbangun," kata Dianne.

Namun saat Ella hendak membangunkan Dianne beberapa jam kemudian, ibu itu malah pingsan. "Itu sangat mengerikan bagi Ella," kata Dianne.

"Ia keluar memanggil salah satu tetangga, dan menelepon ambulans. Paramedis segera memberikan antibiotik, kemudian saya dibawa ke Hull Royal Infirmary. Tapi saya tidak ingat semua itu, saya mengalami koma selama 24 jam," ceritanya.

Setelah scan otak dan tes fungsi lumbal (di mana cairan tulang belakang diuji untuk mengkonfirmasi dugaan meningitis), dokter melakukan semua yang mereka bisa untuk melawan infeksi dalam tubuh Dianne dan menurunkan radang otaknya.
"Keesokan harinya, saya merasa benar-benar mengerikan, namun masalah yang sebenarnya adalah ketika saya membuka mata semuanya terlihat kabur," tutur Dianne.

Dokter mengatakan kepada Dianne bakteri telah bersarang di pembuluh darah halus yang terkait ke retina. Sistem kekebalan tubuhnya telah mencoba untuk membersihkan infeksi, namun telah terjadi peradangan dan perdarahan yang merusak secara permanen sel-sel di retinanya.

Dokter mengatakan mereka mungkin bisa mengoperasi Dianne untuk mencoba menghentikan pendarahan lanjutan, namun kesempatan untuk penglihatannya kembali normal sangat minim. "Berita tersebut sangat mengejutkan," kata Dianne.

"Hal terakhir yang saya ingat, semua terjadi begitu cepat saat saya tidur siang di sofa," tambahnya.

Meskipun melakukan 12 operasi, dokter tidak mampu menyelamatkan penglihatan Dianne. Dianne pun mengalami kebutaan di mata kanannya. Sementara itu dia hanya memiliki 5 persen penglihatan di mata kirinya, yang memungkinkan dia untuk melihat cahaya dan bayangan. Karena kesulitan melihat, Dianne pun bergantung pada anjing penuntun.

Setahun setelah penyakitnya, Dianne memutuskan untuk mendirikan badan amal karena ia merasa bahwa ia ingin memberikan tunanetra lainnya kesempatan untuk tidak hanya bertemu dengan orang lain yang sebaya, tapi juga keluar dan menikmati berbagai kegiatan dengan orang-orang. Artinya para tunanetra bisa melakukan banyak hal seperti belayar, olahraga memanah dan menembak, serta kelas seni.

Empat tahun kemudian, badan amal yang didirikannya semakin mapan. "Hidup ini sangat berbeda, kadang sangat menantang, tapi setidaknya aku merasa memiliki kehidupan," ujar Dianne.

source:http://health.detik.com/read/2013/08/21/103000/2335938/1202/mengira-sakit-kepala-biasa-suster-ini-ternyata-kena-meningitis?l771108bcj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar