Jumat, 11 Oktober 2013

TIPS SEHAT MURAH MERIAH NANGKAP NYAMUK NON INSEKTISIDA

Bahan :
20
0 ml air panas
50 gram gula merah
1 gram ragi roti
1 botol bekas plastik 2 liter

Caranya:
1. Potong botol plastik (jenis PET) separuh.
2. Campurkan gula merah dng air panas hingga lebur.
Stelah dingin tuangkan di separuh bagian bawah botol bagian dinding dalamnya hingga rata.
3. Tambah RAGI. Tidak perlu diaduk nanti akan menghasilkan Karbon Dioksida sbg PENARIK PERHATIAN nyamuk.
4. Letakkan bagian corong, terbalik, kedalam separuh botol tadi.
5. Bungkus botol dng sesuatu yg berwarna hitam (isolasi), dan letakkan di beberapa sudut rumah, toko, sekolah, rumah sakit, ladang dll. ( Terlindung hujan )
6. Biarkan skitar 2 minggu atau nyamuk sdh penuh silahkan cuci botolnya dan mulai lg dr awal.

Semoga bermanfaat

Sumber : Dr Giena Hadi

INI DIA BAHAYA MENAHAN 'Buang angin'

Buang angin sembarangan memang tidak sopan, tetapi menahan-nahan kentut juga bukan hal yang dianjurkan. Meski tidak berakibat sangat fatal, tetap ada risiko yang harus ditanggung jika gas berlebih di saluran pencernaan tidak dibebaskan.

"Secara tidak langsung tidak bahaya sebenarnya jika kentut ditahan," kata Dr Ari Fahrian Syam, SpPD-KGEH, seorang ahli penyakit dalam yang juga konsultan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo.

Meski tidak berbahaya, Dr Ari mengingatkan bahwa pada dasarnya kentut adalah kumpulan gas dari hasil metabolisme di usus yang secara alamiah akan didorong ke bawah oleh tubuh. Jika ditahan-tahan, maka otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Rasa tidak nyaman akibat menahan kentut bisa berupa perut kembung, begah dan terkadang pegal-pegal kalau sudah berlanjut menjadi masuk angin. Ketika perut penuh oleh gas, rasa begah itu kadang-kadang juga mempengaruhi nafsu makan karena perut rasanya tidak nyaman.

Namun demikian, Dr Ari meragukan bahwa kebiasaan menahan kentut berdampak pada akumulasi bau kentut. Meski tidak ditahan-tahan hingga berakumulasi, kentut bisa saja tetap bau karena merupakan produk sisa hasil metabolisme sistem pencernaan.

"Tidak ada pengaruhnya antara akumulasi kentut dengan bau. Bau itu ada bahkan pada kentut yang tidak terakumulasi sekalipun sebagai hal yang wajar karena kentut itu hasil metabolisme sistem pencernaan, berupa gas yang mengandung sisa kotoran," jelas Dr Ari.

nah loh lebih baik pergi sebentar daripada jadi penyakit